Pages

Minggu, 27 November 2011

TORAJA INFO

Jika
mendengar nama Toraja, semua orang pasti bakal terlintas dibenaknya
kuburan-kuburan di lereng bukit batu. Yop, di Toraja mereka mempunyai
kepercayaan dimana masih ada kehidupan setelah mati. Sehingga mereka
akan mengadakan pesta sebesar2nya untuk mengantarkan seseorang yang
telah  meninggal dunia ke keburannya.

Nach kuburan untuk yang meninggal dunia
juga lain dari yang lain, kuburannya ada di lereng bukit dimana dinding
bukit dibuat lobang yang bisa dimasukkan peti mati. Proses sebelum
memasukkan peti mati inilah yang dipestakan besar-besaran oleh
masyarakat Toraja. Karena pesta besar-besaran, maka tak heran jika jarak
antara pesta dan waktunya yang meninggal dunia itu bisa jauh sekali
sampe ada yang bertahun-tahun.

Nach, karena jika belum dipestakan si
peti mati belum bisa dimasukkan ke lerangbukit, maka si peti mati
dismpan dulu sementara di Tongkonan yang berkaki empat seperti di foto
pertama sebelah kanan.
Dan nantinya di lereng bukit setelah
peti mati dimasukkan di depan lobangnya akan dipasang patung ukiran dari
kayu yang mirip dengan wajah yang meninggal dunia. Patung ini disebut
juga Tau Tau oleh orang Toraja.
O iya, selain bisa melihat kuburan khas
suku Toraja di lereng bukit, disini kita juga bisa melihat Tongkonan
-rumah adat khas toraja – yang sudah berumur tua. Dan jika pengen
mengoleksi souvenir khas toraja disini juga ada beberapa toko souvenir.
Tetapi yang uniknya tempat wisata Lemo
ini, memang khas dengan tujuan wisata ke kampung khas Toraja asli. Lemo
yang hanya 15 menit ditempuh perjalanan darat dari kota Rantepao ini
berkhas kampung dengan jalan akses yang belum beraspal mulus tetapi
hanya masih tanah yang dilapisi batu-batu sungai, kemudian kita serasa
masuk ke kaki-kaki bukit dan bertemu desa ini. Tiket masuknyapun hanya
Rp.5000

0 komentar:

Posting Komentar